nonton tipi

    Warung Bebas TV Streaming
    bergerak Pictures, Images and Photos
    Selasa, 03 Januari 2012

    TOKOH DEWA 4

     BREMANA

    Photobucket


    Bremana adalah putera Betara Brama dan mempunyai saudara laki-laki bernama Bremani. Sesudah dewasa Bremana akan di kawinkan dengan putri Betara wisnu (Dewi Srihunon), tetapi Bremana menolak dan atas permintaanya putri ini dikawinkan dengan saudara mudanya (Bremani). Perkawinan terlaksana dan dari perkawinan itu lahirlah seorang putera yang bernama Parikenan.
    Setelah Bremani mendapat putera itu, Dewi Srihunon, istrinya dikembalikan kepada mertuanya (Betara Wisnu) dengan alasan bahwa ia tidak bisa hidup bersama lagi dengan puteri itu. Kemudian Dewi Srihunon diperistrikan oleh Bremana.
    Bremana bermata jaitan, berhidung mancung, beroman muka tenang, berambut terurai gimbal dan segala pakaiannya serupa dengan Bremani.

     BREMANI


    Bremana Bremmani, Lakon ini oleh sebagian dalang disebut Bramana-Bramani, termasuk lakon pakem, tetapi akhir-akhir ini tidak populer. Kisahnya mengenai perkawinan putra Batara Brama, yakni Bramana dan Bramani dengan Dewi Sri Unon, putri Batara Wisnu.
    Pada mulanya Dewi Srihunon diperistri oleh Bambang Bremani, salah seorang putra Batara Brama. Dari perkawinan itu Dewi Srihunon melahirkan putra tunggal bernama Bambang Parikenan, nenek moyang Pandawa dan Kurawa.
    Setelah melahirkan Bambang Parikenan, Dewi Srihunon dikembalikan pada Batara Wisnu (mungkin, dalam istilah masa kini diceraikan), dan kemudian diperistri oleh Bambang Bremana, abang Bremani.
    Ketika Dewi Srihunon hendak diperistri Bremana, mulanya wanita itu menolak. Namun, setelah dibujuk oleh bekas suaminya, yaitu Bremani, akhirnya Dewi Srihunon bersedia menjadi istri Bremana.
    Dari perkawinannya dengan Prabu Bramana beberapa tahun kemudian Dewi Sri Unon melahirkan seorang putri cantik, Dewi Bremanawati, yang kemudian diperistri oleh Prabu Banjaranjali, raja Alengka.
    Lakon ini jarang dipentaskan.
    http://topmdi.net/republikwayang/?p=63



    Photobucket

    CAKRA

    Photobucket

    Batara Cakra atau Cakradewa adalah putera Sang Hyang Manikmaya atau Batara Guru dengan Batari Parwati. Batara Cakra berkedudukan di Kahyangan Ujung Semeru. Ia menjalankan tugas sebagai pujangga kahyangan, sedangkan Batara Ganesya atau Batara Gana bertugas menjaga Panti Pustaka Kahyangan.Oleh karena itu Batara Cakra dan Batara Gana sama-sama mempunyai tugas membina kesusastraan, sehingga Batara Gana sebagai lambang dewa kebijaksanaan bidang pendidikan, Batara Cakra sebagai lambang dewa kapujanggan.
    Karya Batara Cakra yang terkenal adalah Serat Pustaka Jamus Kalimasada dan Jitapsara. Jamus Kalimasada dianugerahkan kepada Puntadewa, Jitapsara dianugerahkan kepada Begawan Palasara.

    0 komentar:

    Posting Komentar



    Selasa, 03 Januari 2012

    TOKOH DEWA 4

     BREMANA

    Photobucket


    Bremana adalah putera Betara Brama dan mempunyai saudara laki-laki bernama Bremani. Sesudah dewasa Bremana akan di kawinkan dengan putri Betara wisnu (Dewi Srihunon), tetapi Bremana menolak dan atas permintaanya putri ini dikawinkan dengan saudara mudanya (Bremani). Perkawinan terlaksana dan dari perkawinan itu lahirlah seorang putera yang bernama Parikenan.
    Setelah Bremani mendapat putera itu, Dewi Srihunon, istrinya dikembalikan kepada mertuanya (Betara Wisnu) dengan alasan bahwa ia tidak bisa hidup bersama lagi dengan puteri itu. Kemudian Dewi Srihunon diperistrikan oleh Bremana.
    Bremana bermata jaitan, berhidung mancung, beroman muka tenang, berambut terurai gimbal dan segala pakaiannya serupa dengan Bremani.

     BREMANI


    Bremana Bremmani, Lakon ini oleh sebagian dalang disebut Bramana-Bramani, termasuk lakon pakem, tetapi akhir-akhir ini tidak populer. Kisahnya mengenai perkawinan putra Batara Brama, yakni Bramana dan Bramani dengan Dewi Sri Unon, putri Batara Wisnu.
    Pada mulanya Dewi Srihunon diperistri oleh Bambang Bremani, salah seorang putra Batara Brama. Dari perkawinan itu Dewi Srihunon melahirkan putra tunggal bernama Bambang Parikenan, nenek moyang Pandawa dan Kurawa.
    Setelah melahirkan Bambang Parikenan, Dewi Srihunon dikembalikan pada Batara Wisnu (mungkin, dalam istilah masa kini diceraikan), dan kemudian diperistri oleh Bambang Bremana, abang Bremani.
    Ketika Dewi Srihunon hendak diperistri Bremana, mulanya wanita itu menolak. Namun, setelah dibujuk oleh bekas suaminya, yaitu Bremani, akhirnya Dewi Srihunon bersedia menjadi istri Bremana.
    Dari perkawinannya dengan Prabu Bramana beberapa tahun kemudian Dewi Sri Unon melahirkan seorang putri cantik, Dewi Bremanawati, yang kemudian diperistri oleh Prabu Banjaranjali, raja Alengka.
    Lakon ini jarang dipentaskan.
    http://topmdi.net/republikwayang/?p=63



    Photobucket

    CAKRA

    Photobucket

    Batara Cakra atau Cakradewa adalah putera Sang Hyang Manikmaya atau Batara Guru dengan Batari Parwati. Batara Cakra berkedudukan di Kahyangan Ujung Semeru. Ia menjalankan tugas sebagai pujangga kahyangan, sedangkan Batara Ganesya atau Batara Gana bertugas menjaga Panti Pustaka Kahyangan.Oleh karena itu Batara Cakra dan Batara Gana sama-sama mempunyai tugas membina kesusastraan, sehingga Batara Gana sebagai lambang dewa kebijaksanaan bidang pendidikan, Batara Cakra sebagai lambang dewa kapujanggan.
    Karya Batara Cakra yang terkenal adalah Serat Pustaka Jamus Kalimasada dan Jitapsara. Jamus Kalimasada dianugerahkan kepada Puntadewa, Jitapsara dianugerahkan kepada Begawan Palasara.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    walk animasi Pictures, Images and Photos animasi Pictures, Images and Photos
    Galaxy Mini Pictures, Images and Photos Djarum Black Pictures, Images and Photos
    Photobucket