nonton tipi

    Warung Bebas TV Streaming
    bergerak Pictures, Images and Photos
    Selasa, 03 Januari 2012

    TOKOH DEWA 5

    CALAKUTA 


    Photobucket



    CALAKUTA, BATARA adalah dewa yang berkuasa atas segala serangga berbisa, menetap di kahyangan Wisabawana yang terletak di lereng Gunung Jamurdipa.
    Suatu ketika ketenangan di kahyangan Wisabawana terganggu karena para dewa di bawah pimpinan Batara Guru sedang bergotong royong berusaha mencabut Gunung Jamurdipa untuk digunakan mengaduk samudra dalam upaya mendapatkan tirta amerta. Perbuatan para dewa itu membuat marah Batara Calakuta.
    Hingga akhirnya timbul perselisihan diantara mereka. Batara Calakuta dan anak buahnya kewalahan dan kemudian melarikan diri. Dalam pelariannya Batara Calacuta menciptakan telaga beracun yang berisi bisa kalakuta. Hingga suatu saat ketika kehausan, sebagian dari para dewa meminum air tersebut dan kemudian menemui ajal. Begitupun Batara Guru nyaris mengalami hal serupa jika pada saat meminumnya tidak dimuntahkan segera. Namun karena kuatnya pengaruh bisa tersebut, maka leher batara Guru menjadi biru karenanya. Itulah sebabnya Batara Guru mendapatkan nama alias sebagai Sang Hyang Nilakanta yang berarti lehernya biru.
    Setelah tirta amerta diperoleh, maka para dewa yang mati karena racun kalakuta dapat dihidupkan lagi.

    CANDRA

    Photobucket

    Batara Candra adalah salah seorang putera Batara Ismaya dengan ibunya bernama Dewi Kanastren, sedangkan istrinya berjumlah 27 orang. Mereka itu kakak beradik putera Sang Hyang Daksa. Dalam pewayangan dikatakan Batara Candra adalah dewa yang bertugas mengatur dan memelihara rembulan serta sinarnya.Batara Candra termasuk yang disebut-sebut dalam Hastabrata sebagai dewa yang harus diteladani sifat-sifatnya oleh raja yang bijaksana dan selalu bersikap menyenangkan orang banyak.Dalam sebuah kisah diceritakan ada seorang raja siluman gandarwa bernama Prabu Kala Rahu alias Rembuculung yang hendak mencuri Tirta Amerta. Kala Rahu bersembunyi di kegelapan malam, tetapi Batara Candra memergokinya dan melaporkan tempat persembunyiaan itu pada Batara Guru. Pemuka Dewa itu lalu mengutus Batara Wisnu menangkap Kala Rahu.
    Namun ketika hendak ditangkap, raja siluman itu melawan. Dengan senjata cakra, Batara Wisnu memotong kepala Kala Rahu. Tubuhnya jatuh terhempas ke bumi menjelma menjadi lesung penumbuk padi. Sementara itu kepalanya melayang-layang di angkasa menanti kesempatan membalas untuk menghukum Batara Candra.
    Itulah yang menimbulkan legenda gerhana rembulan, yang menyebabkan di masyarakat pedesaan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, orang memukul-mukul lesung bila terjadi gerhana bulan, yang dipercaya untuk menghalau Kala Rahu.
     
    CINGKARALABA

    Photobucket

    Cingkara atau kadang-kadang disebut Cingkarabala adalah saudara kembar Balaupata. Mereka berdua adalah putera Begawan Bremani. Kakaknya yang sulung bernama Manumayasa. Berbeda dengan kakaknya yang lahir sebagai manusia biasa, Cingkara dan Balaupata berujud raksasa.Oleh Batara Guru, Cingkara dan Balaupata ditugasi untuk menjaga Selamatangkep, yaitu gerbang yang menuju ke kahyangan Suralaya. Mengenai siapa orang tua Cingkara dan Balaupata ada versi lain yang menyebutkan bahwa mereka bukan anak Bremani, melainkan anak Maharesi Gopatama, saudara kandung lembu Andini.







    0 komentar:

    Posting Komentar



    Selasa, 03 Januari 2012

    TOKOH DEWA 5

    CALAKUTA 


    Photobucket



    CALAKUTA, BATARA adalah dewa yang berkuasa atas segala serangga berbisa, menetap di kahyangan Wisabawana yang terletak di lereng Gunung Jamurdipa.
    Suatu ketika ketenangan di kahyangan Wisabawana terganggu karena para dewa di bawah pimpinan Batara Guru sedang bergotong royong berusaha mencabut Gunung Jamurdipa untuk digunakan mengaduk samudra dalam upaya mendapatkan tirta amerta. Perbuatan para dewa itu membuat marah Batara Calakuta.
    Hingga akhirnya timbul perselisihan diantara mereka. Batara Calakuta dan anak buahnya kewalahan dan kemudian melarikan diri. Dalam pelariannya Batara Calacuta menciptakan telaga beracun yang berisi bisa kalakuta. Hingga suatu saat ketika kehausan, sebagian dari para dewa meminum air tersebut dan kemudian menemui ajal. Begitupun Batara Guru nyaris mengalami hal serupa jika pada saat meminumnya tidak dimuntahkan segera. Namun karena kuatnya pengaruh bisa tersebut, maka leher batara Guru menjadi biru karenanya. Itulah sebabnya Batara Guru mendapatkan nama alias sebagai Sang Hyang Nilakanta yang berarti lehernya biru.
    Setelah tirta amerta diperoleh, maka para dewa yang mati karena racun kalakuta dapat dihidupkan lagi.

    CANDRA

    Photobucket

    Batara Candra adalah salah seorang putera Batara Ismaya dengan ibunya bernama Dewi Kanastren, sedangkan istrinya berjumlah 27 orang. Mereka itu kakak beradik putera Sang Hyang Daksa. Dalam pewayangan dikatakan Batara Candra adalah dewa yang bertugas mengatur dan memelihara rembulan serta sinarnya.Batara Candra termasuk yang disebut-sebut dalam Hastabrata sebagai dewa yang harus diteladani sifat-sifatnya oleh raja yang bijaksana dan selalu bersikap menyenangkan orang banyak.Dalam sebuah kisah diceritakan ada seorang raja siluman gandarwa bernama Prabu Kala Rahu alias Rembuculung yang hendak mencuri Tirta Amerta. Kala Rahu bersembunyi di kegelapan malam, tetapi Batara Candra memergokinya dan melaporkan tempat persembunyiaan itu pada Batara Guru. Pemuka Dewa itu lalu mengutus Batara Wisnu menangkap Kala Rahu.
    Namun ketika hendak ditangkap, raja siluman itu melawan. Dengan senjata cakra, Batara Wisnu memotong kepala Kala Rahu. Tubuhnya jatuh terhempas ke bumi menjelma menjadi lesung penumbuk padi. Sementara itu kepalanya melayang-layang di angkasa menanti kesempatan membalas untuk menghukum Batara Candra.
    Itulah yang menimbulkan legenda gerhana rembulan, yang menyebabkan di masyarakat pedesaan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, orang memukul-mukul lesung bila terjadi gerhana bulan, yang dipercaya untuk menghalau Kala Rahu.
     
    CINGKARALABA

    Photobucket

    Cingkara atau kadang-kadang disebut Cingkarabala adalah saudara kembar Balaupata. Mereka berdua adalah putera Begawan Bremani. Kakaknya yang sulung bernama Manumayasa. Berbeda dengan kakaknya yang lahir sebagai manusia biasa, Cingkara dan Balaupata berujud raksasa.Oleh Batara Guru, Cingkara dan Balaupata ditugasi untuk menjaga Selamatangkep, yaitu gerbang yang menuju ke kahyangan Suralaya. Mengenai siapa orang tua Cingkara dan Balaupata ada versi lain yang menyebutkan bahwa mereka bukan anak Bremani, melainkan anak Maharesi Gopatama, saudara kandung lembu Andini.







    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    walk animasi Pictures, Images and Photos animasi Pictures, Images and Photos
    Galaxy Mini Pictures, Images and Photos Djarum Black Pictures, Images and Photos
    Photobucket